Tuesday, September 27, 2005
Special Guests in my class room
My Special Guests
Pagi itu aku seharusnya memakai seragam Pramuka karena hari itu adalah hari Sabtu, tetapi aku diharuskan memakai seragam kuning hijau sebab hari itu aku akan kedatangan tamu dari Bintari (apa ya Bintari itu?)
Pada saat do,a pagi kami berbaris di lapangan, setelah itu kami, siswa kelas IV E masuk ke kelas, di kelas kami masing-masing memperkenalkan diri dihadapan kamera yang dibawa pak Amir. Selesai shooting perkenalan, kami disuruh menunggu di kelas dengan tenang karena pak Amir akan menjemput tamu untuk diantarkan ke kelas kami. Sebelum pak Amir datang, Pak Noto sudah datang ke kelas kami bersama tamu-tamu tersebut.
Kami memberi ucapan salam ketika mereka sampai di kelas kami, lalu mereka masing-masing memperkenalkan diri, ada Miss AGA (Polandia), Miss HANA (Cekolowaskia), Mbak Debby (Bintari) dan tiga orang lagi temannya yang terdiri dari 2 orang wanita dan 1 orang pria yang aku lupa namanya. Usai berkenalan mereka mengajak kami bermain pasar-pasaran.
Cara bermainnya yaitu dibentuk 4 kelompok, masing-masing kelompok harus membeli barang secukupnya dengan uang Rp 40.000,00. Mereka menjadi penjual dengan nama Pasar I (Miss AGA) dan Pasar II (Miss HANA). Kelompok kami ditentukan dengan cara menyebut nomor urut dari 1 sampai 4 hingga kami yang berjumlah 16 orang masing-masing menyebutkan angka tersebut, yang menyebut angka 1 berarti kelompok 1 (terdiri dari 4 anak) demikian pula yang menyebutkan nomor 2, 3 dan 4.
Selama bermain kami diberi Tas belanja, uang, dan tempat sampah. Kami belanja di Pasar I (untuk kelompok 1 dan 3) dan Pasar II (untuk kelompok 2 dan 4). Kelompok ku (kelompok 1) berbelanja Koran 1 (1 x 1.000), majalah 1 (1 x 1.000), sepatu 1 (1 x 5.000), aqua 1 (1 x 1.000), Fanta 1 (1 x 1.000), sprite 1 (1 x 1.000), tempat minum 1 (1 x 5.000), baju 1 (1 x 2.000), tempat bekal 1 (1 x 5.000), indomie 2 (2 x 1.000), snack 2 (2 x 1.000), tempat pensil 1 (1 x 5.000), makanan kaleng 1 (1 x 1.000) dan mainan 1 (1 x 1.000). Jumlah seluruhnya Rp. 33.000,00.
Usai berbelanja kami membuat tabel belanja bersama-sama. Setelah dibuat tabel ternyata kelompok 1 Rp. 33.000,00. kelompok 2 Rp. 34.000,00, Kelompok 3 Rp. 17.000,00 dan kelompok 4 Rp. 20.000,00. Jadi kelompok ku adalah kelompok terboros ke II, permainan dibahas sebentar, yaitu kami harusnya bersikap hemat, yaitu membeli barang yang bermanfaat saja baik setelah digunakan dan sampahnya juga bisa dimanfaatkan, seperti kaleng soft drink (fanta dan sprite) dapat digunakan sebagai tempat pensil.
Permainan pasar selesai, kami diajak membaca komik. Komik itu bercerita tentang keadaan dunia jika tercemar dan tidak tercemar. Ada anak bernama Acil, ia melihat jalan raya sangat kotor, dan asap kendaraan semakin banyak sehingga membuat Acil sesak nafas lalu ia segera pergi dari tempat itu. Kemudian Acil berjalan-jalan ke tempat lain, Acil melihat sungai yang sangat kotor sampah-sampah seperti limbah rumah tangga, plastic bekas, kertas dan kaleng-kaleng yang menjijikkan, lalu Acil bertanya pada kakeknya, “Kek, apakah dulu sungainya kotor seperti ini?”. Kakek menjawab, “Tidak. Dahulu pada masa kecil kakek, kehidupan di sini kebanyakan memakai sepeda jika bepergian, sementara yang menggunakan kendaraan bermotor hanya sedikit.” jawab kakek. Acil bertanya lagi, “Kek, mengapa asap kendaraan membuat kita sesak nafas ya? Dan berwarna abu-abu?”. Kakek berkata, “Itu di sebabkan karena asap kendaraan bercampur dengan gas – gas yang lain seperti NOx dan CO2.” Setelah itu Acil dan kakeknya kembali ke rumah. Karena Acil terlalu lelah ia membaca buku sampai ketiduran. Pada saat tidur ia bermimpi bertemu dengan Super Daur Ulang, Oleh Super Daur Ulang Acil di ajak terbang ke dunia di masa kakek kecil, di sana Acil melihat banyak sepeda digunakan sebagai alat transportasi sementara di jalan raya yang menggunakan kendaraan bermotor sangat sedikit. Setelah melihat masa kecil kakek, Acil di ajak ke bumi yang tercemar, di sana Acil sangat sedih karena ia melihat banyak asap yang kotor, sungai yang tercemar, dan lebih sedih lagi pada saat melihat orang–orang yang tidak punya rasa cinta terhadap alam, di antaranya ia melihat orang dari kapal membuang sampah di laut.
Seusai membaca komik kami diberi penjelasan mengenai Daur Ulang dan cara memisahkan antara sampah organik dan sampah an-organik. Jika sampah tidak dipisahkan akan timbul bahaya pencemaran lain. Seperti di Negara Ceko, orang-orang membuang sampah dengan cara memisahkan sampah organic dengan sampah an-organik sehingga kita membantu pemulung untuk memisah-misahkan sampah.
Penjelasan tentang Daur Ulang selesai, kemudian kami bermain pasar–pasaran lagi, tetapi kali ini di tambah 1 penjual lagi yaitu penjual barang bekas. Aku dan kelompokku berbelanja: Koran 1 (1 x 1.000), majalah 1 (1 x 1.000), sepatu 1 (1 x 5.000), aqua 1 (1 x 1.000), Fanta 1 (1 x 1.000), sprite 1 (1 x 1.000), tempat minum 1 (1 x 5.000), baju 1 (1 x 2.000), tempat bekal 1 (1 x 5.000), indomie 2 (2 x 1.000), snack 2 (2 x 1.000), tempat pensil 1 (1 x 5.000), makanan kaleng 1 (1 x 1.000) dan mainan 1 (1 x 1.000). Jumlah seluruhnya Rp. 33.000,00. Lalu Koran (500), baju (1.000) dan majalah (500) kami jual ke penjual barang bekas, jumlahnya seharga Rp. 2.000. Kalau ditambahkan dengan sisa uang tadi maka jumlah uang kelompokku sekarang menjadi RP. 9.000,00.
Kemudian kami membuat tabel lagi, dan kelompok kami sekarang menjadi kelompok paling boros, sehingga kami dinasehati kembali untuk berhemat. Setelah itu kami diajak berfoto bersama, aku juga menawarkan untuk foto dengan mading kami bulan September 2005. Mereka melihat mading kami dan berkata, “Nice work.” Ada juga yang bilang, “Very beautiful Wall Newspaper.” Setelah foto bersama, lalu kami saling berpamitan.
Good bye, see you next time, and I hope you get a beautiful story about us. Ah aku jadi ingin belajar bahasa Inggris lebih baik lagi. Can any body help me?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
terima kasih sudah mampir!