Pertengahan Maret 2006
Aku mencoba membuat khitabah:
BERBAKTI PADA ORANG TUA
Assalamu’alaikum wr. wb
Di atas permukaan bumi ini tiada cinta kasih yang terbesar sesudah cinta kasih Allah, kecuali cinta kasih yang dicurahkan kedua orang tua kepada anaknya. Dalam surah Al-An’am 151, Allah SWT berfirman ….wabil walidaini ihsana….yang artinya …berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak…. Maksud dari kalimat Allah tersebut adalah agar manusia berbuat baik kepada ibu dan bapak dengan bakti yang sempurna, ikhlas sepenuh hati tanpa disertai rasa terbebani. Dalam perintah tersebut terkandung suatu larangan untuk berbuat buruk kepada keduanya, menyakiti hati, apalagi berbuat durhaka kepadanya.
Selaras dengan firman Allah tersebut, dalam ayat yang lain Allah menyatukan perintah berbuat baik kepada orang tua dengan larangan berbuat buruk kepada keduanya. Allah SWT berfirman dalam QS. 17 AL Isra’: 23. Berbagai alasan mengapa manusia wajib berbuat baik kepada orang tua adalah sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam QS. 31 Luqman: 14
Patut juga difahami, bahwa nikmat yang paling besar yang diberikan Allah kepada seorang hamba, adalah tatkala Allah menciptakan hamba itu dari tiada menjadi ada. Dan orang tua kita adalah perantara dari ketiadaan menjadi ada. Disamping itu sudah dimaklumi bahwa tidak ada yang bisa mencintai seorang anak manusia seperti cinta kedua orang tuanya sendiri. Merekalah yang telah mengurus seorang anak manusia dengan penuh kesabaran sejak dalam kandungan hingga menjadi dewasa.
Seorang anak diwajibkan untuk taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya serta berusaha membuat hati keduanya rida. Ketaatan dan bakti kepada kedua orang tua merupakan cermin akhlak dan jiwa yang mulia. Inilah yang harus dilakukan oleh setiap Mukmin. Namun demikian, ketaatan dan bakti kepada orang tua tidak boleh dilakukan apabila kedua orang tua memerintahkan untuk berbuat maksiat dan kufur kepada Allah SWT. Allah tidak menganggap dosa perbuatan anak yang tidak menaati perintah orang tua yang bertentangan dengan syariah. Allah swt berfirman dalam Q.S. 31 Luqman: 15 yang artinya: “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlan kamu mengikuti keduanya, dan pergaulillah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, menudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Rasulullah saw juga bersabda: ….la tho’ata limakhluqin fi ma’ diyatil kholiq…
Tidak boleh taat kepada makhluk apabila memerintahkan perbuatan maksiat kepada Allah. (Muttafaqun ‘alaih)
Barokallahu lii walakum filqur aanil ‘adziim
Wassalamu’alaikum wr. wb.
No comments:
Post a Comment
terima kasih sudah mampir!