Monday, May 29, 2006

AKU BENAR-BENAR TIDAK MENCURI

Kejadian hari Jum'at tanggal 12 Mei 2006
ini di kelas ku

Hai Mr. Benk-Benk, Yosi dan blogger lainnya. Biar semua jelas dan enggak nuduh aku negative thinking atau apalah ku ceritain kejadian di kelasku:

Saat itu pelajaran Bhs Jawa. Kami sedang ulangan. Teman-teman sudah pada ngumpulin, tapi aku, Rohman dan Ersa masih belum selesai dan masih sibuk menyelesaikannya. Ada peristiwa di meja guru (di situ duduk pak amir), karena masih sibuk dengan ulanganku, ya aku cuek aja, tiba-tiba ketika hampir semua temanku ngerubung pak amir dan aku mo ngumpulin ulanganku, pak amir bilang: tanya aja sama Aya!Aku bingung to yoo……….. Trus semua disuruh duduk dan mulailah pak amir marah-marah pada kita semua terutama Eldo, Aku dan Fia.
Gini kejadian setelah kutanya hampir semua teman:
Selesai mengerjakan ulangan Bhs Jawa, Eldo ke meja pak amir dan bilang kalo uang iuran kematian dari Linda dan Novita hilang, masing-masing 10.000, jadi jumlah uang hilang 20.000 rupiah. Pak amir marah ke Eldo, dan Eldo sibuk menjelaskan karena takut disuruh ganti uang tersebut. Sedang ribut-ributnya pak amir dan Eldo, temen-temen yang laen tertarik untuk ngerubung pak amir dan bertanya: Ada apa pak? Ada apa sih?
Nah, pak amir lalu menjawab pertanyaan itu: tanya aja sama Aya!Lalu kami semua disuruh duduk. Pak amir kemudian marah-marah mengenai keteledoran Eldo, kemudian berkata: Bapak curiganya sama Aya karena selalu pulang paling belakangan dan menunggu di kelas.
Aku jelas protes dan bilang bahwa aku tidak mencuri uang tersebut. Karena memang aku tidak pernah mencuri, apalagi mencuri uang.
Pak amir bilang: mana ada pencuri yang ngaku. Pak amir juga curiga sama Fia, karena pak amir pernah tau Fia mengganti tulisan di kartu iuran.
Fia bilang: Itu memang salah tulis kok, pak.
Lalu pak amir bilang: Pak amir tau siapa yang mencuri dari raut wajahnya.
Aku tetep bilang aku tidak mencuri. Walaupun pak amir memandang kami satu persatu ya wajahku wajah marah to yo, kan aku dituduh mencuri.
Tanpa menghiraukan protesku, kemudian kami disuruh kembali konsentrasi ke pelajaran.

Nah, gitu kejadian yang sebenermya.
Sekarang siapa yang negative thinking dan tidak mau introspeksi? Malah pak amir bilang kreatifitas berpikirku terlalu tinggi sehingga aku bisa membuat temen-temenku jadi menuduhku. Apa benar? Silahkan yang membaca blog ini menilai sendiri.

1 comment:

  1. Helo Kak Aya,
    Aku tahu loh masalah yang sering dibicarakan Kak Aya, Mami, dengan papi. Menurutku Pak Amir terlalu keras kepada Kak Aya, Sehingga Kak aya marah sama Pak Amir, karena Kak Aya dituduh mencuri sama Pak Amir, Sampai sampai Kak Aya nggak bolehin aku bilang kata Amir lagi di rumah. Terus temenku yang bernama Amir mau dipanggil apa Kak?
    Aku kasihan lho sama Kak Aya, Karena Kak Aya tidak pernah sesedih ini.

    Aku percaya kok Kak Aya enggak pernah mencuri apalagi mencuri uang. Bertahanlah Kak, berdoa terus ya ! Kak Aya harus tetep pede dan sedikit nakal, soalnya aku suka kalau Kak Aya sedikit nakal, aku bisa nggrautin Kak Aya terus !

    Masih baca do’anya nabi Yunus enggak? Aku membaca buku di ruang tamu tentang Misteri Do’a Nabi Yunus kalau do’a ini dapat menghilangkan kesulitan dan kesedihan. Mengapa dapat menghilangkan kesulitan? Karena kesulitan tidak akan ada yang dapat menghilangkannya kecuali Allah. Allah berfirman dalam Surat Yunus 107 yang artinya: Jika Allah menimpakan sesuatu kemudlaratan kepadamu, mereka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak karunianya.

    Laa Ilaaha Illaa Anta Subhaanaka Innii Kuntu Minazh-Zhaalimin (Tiada Tuhan yang wajib disembah selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk golongan orang-orang yang zhalim)
    Tidak berdo’a seorang yang tengah didera kesedihan dengan do’a ini, kecuali Allah akan menghilangkan kesedihannya.

    OK Kak Aya, jangan sedih lagi, aku jadi enggak punya alasan untuk berantem nih. Enggak enak kalau Kak Aya enggak bisa diajak berantem-beranteman soalnya kukuku jadi menganggur padahal disekolah aku sering graut-grautan sama temen cowok yang bandel-bandel. Sekarang banyak liburnya jadi aku enggak ketemu temen-temenku aku jadi nganggur, soalnya bosen main PS sama main komputer terus, pingin bergerak gitu loh. Kalau berantem sama papi aku kalah terus, kalau sama Kak Aya enak sih, Kak Aya yang kalah terus menangis.

    Jangan bersedih lagi ya Kak ya. Kalau aku punya guru seperti itu pasti sudah aku graut yang kenceng. Nanti sampai rumah pasti dimarahin papi apa mami, di sekolah juga pasti dipanggil kepala sekolah. Tapi di sekolah memang tidak boleh ada guru seperti itu. Di sekolahku ada guru yang cubitin anaknya aja di tangkap polisi apalagi guru yang suka menuduh ya Kak Aya ya. Di tempat nenek kerja ada guru yang ngatain muridnya kayak monyet aja di marahin kepala sekolah terus enggak boleh mengajar sama harus bolos beberapa hari untuk mikirin lagi perbuatannya. Waktu sudah masuk sekolah lagi guru itu jadi baik hati dan sabar.

    Tapi enggak semua guru seperti gurunya Kak Aya, ingat pesan mami: Hormati guru, sayangi temen. Aku juga sayang temen, tapi kalau nakal ya aku graut. Jadi temenku banyak.

    Dari DIVA

    ReplyDelete

terima kasih sudah mampir!