Tuesday, December 12, 2006

KONFERENSI ANAK BOBO 2006

Wah, pengelamanku banyak banget. Buku yang aku tulis berjudul "Pengalamanku" yang berisi diary ketika aku mengikuti kegiatan saat Konferensi Anak itu tebelnya 50 halaman kertas A4. Bayangin aja, kalau aku masukin blog, wah panjang banget kan? Padahal aku lagi belajar bikin blog yang bisa nampilin sebagian aja, trus di wabahnya ada tulisan "next....", tapi aku belum bisa, trus akhir-akhir ini aku banyak membaca buku pelajaran karena aku banyak ketinggalan pelajaran. Malu kan kalau nilaiku jelek.

Tadinya aku mau nulis buku laporan, seperti laporan field trip gitu, tapi mami bilang kalau tulisannya seperti itu, ya ganti aja jadi pengalamanku. Banyak yang udah dipotong, tapi tetep aja jadi 50 halaman, banyak ya? Emang banyak banget pengalamanku waktu di Jakarta.

Aku pengen masukin ke Blog, tapi aku belum sempat meringkas. Nanti dulu ya. Aku juga kangen nih dengan teman-teman yang sering main denganku saat di Jakarta. Apa acara tahun baru kalian?

Bye, kalau ada waktu aku ceritain tentang pengalamanku ikut Konferensi Anak Bobo 2006 ya.

Saturday, November 11, 2006

Gempa 2

PENGALAMANKU KETIKA MENGETAHUI BENCANA ALAM TELAH MENIMBULKAN BANYAK KORBAN

Bencana alam yang terjadi di Indonesia banyak sekali. Tsunami adalah bencana alam yang paling mengerikan yang pernah aku lihat. Banyak sekali korban meninggal, cacat atau luka-luka. Bukan hanya itu, selain tubuh mereka yang menjadi korban, rumah, lingkungan dan semua yang ada di sekitar mereka hancur.

Aku menangis ketika menyaksikan para korban tsunami baik yang masih hidup ataupun yang sudah meninggal. Pertama kali yang bisa aku lakukan hanyalah berdo’a kepada Allah agar saudara-saudaraku yang tertimpa musibah itu diberi ketabahan dan kemudahan dalam menghadapi musibah tersebut.

Setiap kali musibah itu ditayangkan di televisi, aku dan adikku menangis sambil berpelukan, bahkan adikku sampai menjerit ketika melihat begitu banyaknya mayat yang ditemukan atau melihat korban yang selamat tetapi tubuhnya sudah penuh luka bahkan ada yang cacat. Mengerikan sekali. Kami juga tegang dan ikut berteriak ketika ada tayangan video yang memperlihatkan bagaimana air laut menyapu rumah-rumah, ternak, pasar, mobil, orang dan semua yang dilaluinya.

Belum selesai duka yang menimpa kita akibat tragedi tsunami, ada banyak bencana lagi yang menimpa, seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan yang baru-baru ini terjadi di Yogyakarta dan Klaten yaitu gempa bumi. Semua itu membuat aku sedih dan merasa kasihan pada mereka yang tertimpa musibah, terutama anak-anak seusiaku dan seusia adik-adikku.
Banyak sekali yang ingin aku lakukan ketika aku melihat semua bencana itu, terutama ketika aku melihat para korban tsunami dan gempa bumi. Selain berdo’a untuk mereka, aku juga ingin sekali bisa datang ke tempat terjadinya bencana itu, agar aku lebih bisa merasakan penderitaan mereka dan bisa menghibur mereka, memberi semangat dan membantu mereka dengan tanganku sendiri.

Aku masih anak-anak, jadi orang tuaku pasti tidak memperbolehkan aku ikut para sukarelawan pergi ke tempat itu, sehingga aku hanya bisa membantu dari jauh, seperti menyumbang melalui sekolah dan tempat-tempat penampungan sumbangan. Aku mengambil sebagian uang tabunganku, mengumpulkan baju-baju yang masih layak pakai, mengumpulkan selimut, kain, seprei dan meminta ibuku menyumbangkan sebagian bahan-bahan makanan seperti beras, mie, gula dan lainnya untuk disumbangkan. Tujuanku menyumbang adalah agar dapat sedikit meringankan mereka yang tertimpa musibah. Sedangkan sebagian uang tabunganku, selain aku tabung di bank, aku kan juga harus mempunyai tabungan surga, jadi jika aku menyumbangkan uang tabunganku untuk yang tertimpa musibah, berarti aku memindahkan sebagian tabunganku di bank ke tabungan surga.

Banyaknya penderitaan akibat bencana alam itu, semakin membuatku ingin segera menjadi dokter dan presenter yang handal. Sebagai dokter, dengan keahlianku aku pasti bisa membantu lebih banyak lagi kepada mereka yang tertimpa musibah dan sebagai presenter, aku akan bisa menghibur mereka terutama anak-anak dengan berbagai permainan yang menarik. Kalau aku jadi presenter nantinya aku akan mempunyai penghasilan yang banyak untuk aku tabung di tabungan surga yang sekaligus dapat sedikit meringankan beban mereka yang tertimpa musibah.

Friday, October 20, 2006

UNTUK SEMUA YANG KU SAYANGI








Keren ya....?!
(Lihat kartu lebaran adikku)

SELAMAT LEBARAN ................!


Aya mengucapkan:
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI
1 Syawal 1427 H

Jika hati sejernih air jangan biarkan ia keruh
Jika hati seputih awan jangan biarkan ia mendung
Jika hati seindah bulan, hiasilah ia dengan iman

Segala terasa indah
Andai semua salah dan khilaf dapat terhapus dengan ikhlas


Monday, October 09, 2006

GEMPA ?

Pengalamanku ketika Gempa di Yogyakarta dan Klaten

Pagi itu tepatnya hari Sabtu, kami mengalami gempa di rumah nenekku yang berada di Kartasura. Kejadiannya pagi hari, saat aku dan ketiga adikku nonton film kartun di kamar bersama orang tuaku yang asik membaca buku. Saat terjadi gempa, kami semua bingung karena di dalam kamar semuanya bergerak, bahkan kipas angin ambruk dan buku-buku di rak berjatuhan. Kami semua berloncatan turun dari tempat tidur karena tempat tidurnya bergoyang-goyang dan menimbulkan suara keras karena beradu dengan dinding dan lemari. Ayahku menggendong Ami dan ibuku menggendong Dinda. Aku menggandeng adikku ke luar dari kamar menuju halaman rumah. Di luar kamar kami bertubrukan dengan Om Fajar dan keluarganya yang menempati kamar sebelah kamarku, di ruang tengah kami bertubrukan dengan keluarga Om Tri, Om Makruf dan Tante Yusti yang menggendong adik bayi. Kami terbagi menjadi dua kelompok secara tidak sengaja, ada yang keluar dari garasi dan ada yang keluar dari ruang tamu, pokoknya kami menuju halaman rumah supaya aman jika rumah sampai roboh. Ya, waktu itu seakan-akan rumah digoyang-goyang sehingga seperti dipaksa untuk ambruk dan banyak benda-benda berjatuhan sehingga sangat berbahaya jika kita berada di dalam rumah. Sampai di luar rumah, kami tidak menemukan Aki dan Nenek karena mereka masih jalan-jalan pagi tetapi tetangga-tetangga yang ada di sekitar rumah nenek semuanya lari keluar rumah juga dengan wajah tegang dan saling bertanya apa yang terjadi. Pada awalnya kami mengira Gunung Merapi meletus, tetapi ketika kami melihat puncak Merapi yang terlihat jelas dari kampung Nenek, di sana hanya terlihat gumpalan asap seperti kemarin sore.

Setelah keadaan tenang dan sepertinya tidak ada lagi gempa yang seperti tadi, kami berani masuk rumah. Selanjutnya kami hanya merasakan gempa-gempa kecil yang hampir tidak terasa dan tidak sampai menjatuhkan benda-benda di dalam rumah. Karena penasaran dan ingin tahu ada apa, aku berniat menonton televisi. Aku mencari siaran berita atau sekilas info yang biasanya menyiarkan berita yang sangat baru. Beberapa jam kemudian ketika kami nonton film kartun ada berita, salah satu laporan utamanya adalah gempa yang terjadi tadi pagi. Ternyata yang gempa tadi pagi memakan banyak korban di Yogyakarta dan di Klaten. Aku baru sadar, kalau rumah nenek sangat dekat dengan Klaten, jadi gempanya terasa sangat kuat tetapi tidak sampai merubuhkan rumah, paling parah hanya genting-genting beberapa rumah tetangga nenek yang berjatuhan.

Malam harinya, kami selalu mengikuti perkembangan berita dan informasi yang sampai ke rumah nenek. Telepon rumah nenek tak henti-hentinya berdering karena banyak yang menanyakan kabar nenek, begitu juga HP kami semua, selalu ada SMS dan telepon yang menanyakan kabar kami dan keluarga kami yang di Yogyakarta.

Hari Minggu kami semua semakin panik, karena ada Eyang ku yang di Yogyakarta dan tinggal di Plered bersama keluarganya. Padahal berita di TV menyebutkan daerah Plered merupakan daerah yang rumah-rumah penduduknya banyak yang roboh. Akhirnya Om Beni pergi ke Plered untuk memastikan keadaan keluarga Eyang.

Siang harinya Pak RT di kampung nenek datang ke rumah untuk menanyakan apakah kami mau menitipkan sumbangan, karena Pak RT bersama beebrapa warga akan berkunjung ke daerah korban gempa untuk menyalurkan sumbangan dan membantu sebisa mereka. Banyak sembako yang mereka bawa selain uang dan pakaian untuk disumbangkan. Aku ingin sekali ikut, tetapi orang tuaku melarangku karena aku masih kecil. Kami sempat berdebat karena aku berpendapat banyak yang bisa aku lakukan di sana, tapi pada akhirnya aku menyerah karena orang tuaku banyak memberikan alasan yang bias aku mengerti mengapa aku tidak boleh ke sana.
Upf…. Ihik….ihik…., aku dan adikku berpelukan dan sangat ngeri melihat berita-berita selanjutnya yang menayangkan korban-korban akibat gempa bumi yang ternyata sangat parah dan mengerikan. Aku jadi mengerti mengapa aku tidak boleh ke sana, pastilah aku tidak bisa melakukan apa-apa karena di rumah saja aku jadi tidak bisa berdiri melihat banyak mayat dan korban-korban yang berlumuran darah.

Aku bersyukur dan mengucapkan alhamdulillah berkali-kali karena hari Jum’at kami dari Semarang pergi ke rumah mbah di Temanggung, Ayahku sebenarnya mengajak kami menginap di Temanggung kemudian pagi-pagi sekali kami berangkat ke rumah nenek di Kartasura, tetapi entah kenapa ayahku berubah pikiran dan mengajak kami malam itu berangkat ke Kartasura dan sampai di rumah nenek sekitar jam 10 malam. Bayangkan saja jika kami berangkat ke rumah nenek dari Temanggung pagi-pagi sekali yang rencananya akan berangkat setelah sholat subuh, kami tidak tahu apa yang akan terjadi karena kami akan lewat Magelang, Yogyakarta dan Klaten.

Udah dulu ya, besok aku ceritakan kelanjutannya..........




Friday, July 21, 2006

KIDS VAGANZA

Diary, 20 Juli 2006

Seneng banget bisa jadi presenter TV beneran. Biasanya sih aku jadi presenter di sekolah (nama kerennya: MC) atau bawain acara-acara di luar sekolah seperti pengajian, Ulang Tahun, Halal Bi Halal, Arisan dll (honornya? Lumayan sih bisa buat nambahin tabungan atau buat beli buku cerita dan komik). Waktunya juga enggak lama, paling lama seluruh acara ya 4 jam lah.

Ups, aku capek banget ni. Sekarang aku sudah kelas enam, jadi dibatasin main komputernya, apalagi main PS nya. Dan lagi sekarang aku punya tanggung jawab lain selain sekolah: Presenter Kids Vaganza!

Aku sudah berjanji ke Ortuku bahwa pekerjaan ini bukan seperti main PS yang bisa di pause atau di new game! Harus serius dan harus bisa mengatur waktu. Tapi memang jadi presenter itu salah satu cita-citaku, jadi harus aku gunakan sebaik mungkin kesempatan ini. Aku harus banyak belajar dari semua orang yang ada di CMC dan sekitarnya, juga harus mampu bekerjasama dengan siapapun dan dimanapun aku berada. Walaupun capek, aku tidak akan mengeluh, aku pasti akan banyak dapat pengalaman dan pengetahuan baru di dunia entertainment ini.
Wow.... keren!


Ini fotoku bersama Kak Rika yang cantik dan pinter nge-dance. Orangnya ramah dan sangat menyenangkan. Suka menyanyi dan enggak bisa diem seperti aku.




Ini Mas Ari yang suka bilang : ACTION!
kalo lagi cerita tentang acara TV, radio dan dunia entertainment, kereeeen banget loh! padahal kesannya pendiam dan selalu senyum.


Ini mbak Puput, manis sekali kan kalo senyum?
Tapi kalo udah megang kamera, wah serius sampai lupa deh kalo punya senyum yang manis.

Crew yang lain?
Besok lagi yah, aku capek banget.
Bye.....................................

Thanks untuk semua crew Kids Vaganza. Aku enggak marah kok kalo dibilang jelek, wagu atau kaku banget. Aku pasti akan lebih baik lagi jika semua crew enggak ragu-ragu untuk menegurku. Kalaupun tiba-tiba aku cemberut, itu pasti cuman sebentar dan aku enggak bener-bener marah. Di suruh mengulang berkali-kali aku juga pasti mau. Karena aku suka pekerjaan ini dan aku ingin belajar banyak. Aku malah lebih suka jika diberi tahu kekurangan dan kesalahanku, jadi aku bisa langsung memperbaikinya.

Salam.............KIDS VAGANZA!

Tuesday, May 30, 2006

TERIMAKASIH PAK NOTO

Hari Selasa, 30 Mei 2006
Bapak Sunoto adalah Kepala Sekolahku

Hari ini sungguh menyenangkan, pagi hari sebelum do’a pagi aku mendapat hadiah sebuah buku dari Pak Noto (kepala sekolahku yang sangat baik dan ramah). Surprised banget loh. Sebenernya sih udah lama Pak Noto bilang mau memberiku sebuah buku, tapi kan Pak Noto itu sangat sibuk dan super padat kegiatannya jadi mana sempet beliin buku untukku, aku kan cuma anak SD yang biasa-biasa aja. Aku sendiri kadang bertanya-tanya bagaimana cara Pak Noto mengatur waktu untuk keluarga, untuk Isriati tercinta, untuk hobinya, atau sekedar untuk membaca buku dan browsing. Setiap hari aku melihat banyak sekali orang yang ingin menemui Pak Noto, terus surat-surat sekolahkan harus ditandatangani oleh Pak Noto jadi banyak guru yang datang ke ruangannya Pak Noto, kadang kalau aku pulangnya jam 5 karena nunggu dijemput, aku masih melihat Pak Noto menerima tamu. Sebenarnya kalau Pak Noto memiliki waktu luang aku pengen banget ngobrol dan berbicang-bincang dengan Pak Noto walaupun itu cuma sebentar. Aku seneng banget sama Pak Noto kerena enak diajak bicara, baik, ramah, pokoknya nyenengin banget. Apalagi kalau diajak curhat soal masalah yang aku alami di sekolah, maupun masalah yang ada di luar sekolah. Nasihat dan cara menanggapi masalah membuatku seperti sudah gede dan membuat masalahku menjadi pujian untukku. Pak Noto itu orangnya gampang senyum jadi kalau ada Pak Noto dijamin pasti Happy! Buktinya kalau aku lagi ngomong sama Pak Noto, pasti Pak Noto mendengarkan sambil tersenyum jadi aku lancar trus juga enak ngomongnya. Awalnya aku takut bayangin muka Pak Noto, aku juga bertanya-tanya galak nggak ya? Ternyata setelah ketemu Pak Noto itu menyenangkan sekali.

Aku jadi teringat sebuah buku yang selalu aku baca berulang-ulang ketika aku kelas 2, adikku juga sangat suka buku ini sampai-sampai ibuku membeli 2 buah. Ceritanya mengenai seorang anak kecil yang selalu dianggap nakal dan selalu dikeluarkan dari sekolahnya karena kenakalannya. Sampai akhirnya ia bertemu dengan seorang kepala sekolah yang bernama Sosaku Kobayashi yang mau menerimanya sebagai murid. Kepala sekolah ini seperti Pak Noto yang mau mendengarkan cerita dari seorang anak bukan orang dewasa tetapi perlakuannya sama seperti ketika Pak Noto menerima tamu orang dewasa, penuh perhatian dan menghargai setiap kata yang aku keluarkan.

Kalau aku diijinkan ortuku untuk menggunakan tabunganku, aku akan membelikan Pak Noto buku ini. Karena aku mengagumi Pak Noto seperti Totto-chan mengagumi Mr. Kobayashi. Karena aku ingin sebuah sekolah dimana muridnya selalu senang pergi ke sekolah sehingga di pagi hari aku dan anak yang lain tak sabar ingin segera sampai di sekolah dan setelah jam pelajaran selesai rasanya tak ada anak yang ingin segera pulang ke rumah. Semua anak dianggap baik dan selalu dikatakan sebagai anak baik sehingga di pikiran mereka : mereka anak yang baik sehingga harus selalu berbuat baik.

Terimakasih Pak Noto,
Aku akan belajar seperti yang tertulis dibuku, walaupun banyak yang belum aku mengerti, tetapi aku akan berusaha.


Kata mami: AKU PASTI BISA!

Monday, May 29, 2006

AKU BENAR-BENAR TIDAK MENCURI

Kejadian hari Jum'at tanggal 12 Mei 2006
ini di kelas ku

Hai Mr. Benk-Benk, Yosi dan blogger lainnya. Biar semua jelas dan enggak nuduh aku negative thinking atau apalah ku ceritain kejadian di kelasku:

Saat itu pelajaran Bhs Jawa. Kami sedang ulangan. Teman-teman sudah pada ngumpulin, tapi aku, Rohman dan Ersa masih belum selesai dan masih sibuk menyelesaikannya. Ada peristiwa di meja guru (di situ duduk pak amir), karena masih sibuk dengan ulanganku, ya aku cuek aja, tiba-tiba ketika hampir semua temanku ngerubung pak amir dan aku mo ngumpulin ulanganku, pak amir bilang: tanya aja sama Aya!Aku bingung to yoo……….. Trus semua disuruh duduk dan mulailah pak amir marah-marah pada kita semua terutama Eldo, Aku dan Fia.
Gini kejadian setelah kutanya hampir semua teman:
Selesai mengerjakan ulangan Bhs Jawa, Eldo ke meja pak amir dan bilang kalo uang iuran kematian dari Linda dan Novita hilang, masing-masing 10.000, jadi jumlah uang hilang 20.000 rupiah. Pak amir marah ke Eldo, dan Eldo sibuk menjelaskan karena takut disuruh ganti uang tersebut. Sedang ribut-ributnya pak amir dan Eldo, temen-temen yang laen tertarik untuk ngerubung pak amir dan bertanya: Ada apa pak? Ada apa sih?
Nah, pak amir lalu menjawab pertanyaan itu: tanya aja sama Aya!Lalu kami semua disuruh duduk. Pak amir kemudian marah-marah mengenai keteledoran Eldo, kemudian berkata: Bapak curiganya sama Aya karena selalu pulang paling belakangan dan menunggu di kelas.
Aku jelas protes dan bilang bahwa aku tidak mencuri uang tersebut. Karena memang aku tidak pernah mencuri, apalagi mencuri uang.
Pak amir bilang: mana ada pencuri yang ngaku. Pak amir juga curiga sama Fia, karena pak amir pernah tau Fia mengganti tulisan di kartu iuran.
Fia bilang: Itu memang salah tulis kok, pak.
Lalu pak amir bilang: Pak amir tau siapa yang mencuri dari raut wajahnya.
Aku tetep bilang aku tidak mencuri. Walaupun pak amir memandang kami satu persatu ya wajahku wajah marah to yo, kan aku dituduh mencuri.
Tanpa menghiraukan protesku, kemudian kami disuruh kembali konsentrasi ke pelajaran.

Nah, gitu kejadian yang sebenermya.
Sekarang siapa yang negative thinking dan tidak mau introspeksi? Malah pak amir bilang kreatifitas berpikirku terlalu tinggi sehingga aku bisa membuat temen-temenku jadi menuduhku. Apa benar? Silahkan yang membaca blog ini menilai sendiri.

AKU TIDAK MENCURI

Diary Rabu tanggal 17 mei 2006
pulang sekolah

Aku Cuma ingin suatu keadilan, pak amir harus membuktikan kalo aku mencuri atau harus membuktikan kalo aku enggak mencuri. Memang pak amir sudah meminta maaf, mungkin setelah ditegur Pak Noto, tetapi bilang juga bahwa aku juga harus mengingat-ingat jasa pak amir yang sudah sering menunjukku untuk ikut Pesta Siaga, ikut lomba-lomba yang lain. Nah lo, kenapa bukan temen lain aja yang dituduh, kan dia lebih sering diberi kesempatan sama pak amir, jadi enggak bisa protes walaupun diperlakukan tidak adil. Trus kalo nuduh temen yang enggak pernah diberi kesempatan pak amir takut enggak punya alasan buat nekan seperti menekanku saat itu kan?

Aku enggak mencuri. Kalau pak amir bilang aku cengeng karena selalu mikirin masalahku secara berlebihan, itu salah juga! Aku punya banyak masalah, sama temen, sama guru atau sama lingkunganku. Tapi aku berjuang untuk nama baikku karena 2 hal: rekayasa foto dan pencurian uang. Untuk masalah lainnya ya EGP gitu, so what gitu loh. Selama masalah itu enggak terlalu dalam menyinggung perasaanku dan meragukan akhlak ku, aku cuek bebek lah. Rugi amat mikirin masalah yang enggak perlu dipikirin kan. Enggak! Aku enggak seperti yang pak amir bilang bahwa aku cengeng dan mudah berfikiran negatif. Ada masalah yang harus diselesaikan, ada masalah yang bisa dibiarkan, ada masalah yang ringan ada juga yang berat. Aku lebih suka memilih membiarkan masalahku dan tidak nyeritain ke orang. Aku lebih senang terlihat sebagai anak yang ceria dan selalu senang di manapun aku berada. Tapi bukan berarti aku bisa dijadikan obyek kekerasan verbal (he he aku baca ini di Kompas minggu, saat aku mikirin tuduhan mencuri). Walaupun alasan pak amir adalah untuk mengojlog mentalku, rasanya itu tidak tepat. Aku sering disuruh pak amir secara mendadak membaca puisi di kelas lain, atau mendongeng atau mewawancarai tamu. Nah itu gojlogkan mental yang positif. Nah kalo mencuri uang?

Aku heran loh, pak amir tu minta maaf tapi penjelasannya kok soal gojlog aku, trus menekanku dengan banyak jasa pak amir karena telah memilihku ikut Pesta Siaga, ikut lomba-lomba antar sekolah, masukin karyaku di Kuntum, dll, ngatain aku cengeng, ngatain aku ini anak yang negative thinking, bilangin aku kreatifitas berpikirnya tinggi sehingga bisa bikin teman-teman jadi menuduhku sendiri. Kan aku jadi bingung, kenapa malah akhirnya aku yang disalahin? Trus guru itu kan memang banyak jasanya untuk murid-muridnya dan tanpa dikasih tau juga aku ngerti, semua guruku itu banyak sekali jasanya untukku, aku jadi sedih seolah-olah aku ini tidak bisa menghargai jasa-jasa pak amir untukku.

Terimakasih pak amir, bapak memang banyak berjasa untukku. Tapi aku tetap tidak mau digojlog dengan dituduh mencuri uang di kelasku. Terimakasih pak amir sudah selalu banyak memperhatikan aku, tapi jika bapak berpendapat aku tidak tau balas budi, tolong jangan pernah memilihku lagi dalam kegiatan lomba ataupun kegiatan yang lainnya. Aku lebih senang menjadi murid biasa. Murid yang selalu menikmati saat-saat bersekolah dengan gembira dan ceria.

Terimakasih Pak Noto, hanya bapak yang bisa membuatku bercerita panjang sekali, mungkin karena aku sedang marah juga ya. Aku sangat bersyukur punya Kepala Sekolah seperti Pak Noto yang nasihatnya bagaikan air yang menyiram api di kemarahanku.

Terimakasih untuk seluruh guruku di SD Isriati-Baiturrahman, karena bimbingan mereka semua aku bisa seperti sekarang. Mungkin aku tidak pandai menyampaikan terimakasihku sesuai keinginan bapak dan ibu guru, tetapi dengan ikhlas aku mengucapkan terimakasih dan aku bangga menjadi murid bapak dan ibu guru dan selamanya aku akan menjadi muridmu.

Terimakasih untuk ortu ku, karena kalian mengajariku mandiri dan berusaha menyelesaikan masalahku sendiri, maka aku jadi tahu bahwa menyelesaikan masalah bisa jadi akan menimbulkan masalah yang lain. Kalian percaya padaku, itu sudah cukup besar artinya untukku. Aku sudah banyak menunjukkan pada kalian bahwa aku bisa mengendalikan diriku, walaupun aku sedang sedih, marah dan kecewa.

Terimakasih untuk blogger yang sudah ikut membaca dan berkomentar. I’m waiting for your comment. Thank you for your attention.

Sunday, April 02, 2006

Our Special Guess from Japan

Belajar tentang sampah
28 Maret 2006

Saat itu suasana kelas agak ramai karena kami sedang istirahat setelah pulang dari Field Trip ke Kecamatan Semarang Tengah. Tiba-tiba pintu terkunci saat salah seorang temanku ingin keluar kelas. Kami menjadi panik dan sedikit ketakutan. Sebagian dari kami kemudian memanjat meja untuk melihat keluar dari jendela kelas dan berupaya untuk meminta pertolongan dari orang yang ada di luar kelas.
Mas Yogi kemudian datang mencoba membuka dengan kunci pintu tetapi tidak berhasil. Lalu Mas Yogi masuk ke dalam kelas melalui jendela dan berusaha membuka pintu dari dalam kelas, tetapi hal inipun tidak berhasil.
Sementara itu Pak Amir dan tamu dari Bintari sudah ada di luar kelas, siap untuk memulai pelajaran. Kami jadi semakin panik, ada yang berteriak minta tolong, ada yang bersurat-suratan melalui jendela, dan ada yang berandai-andai (ini kelompokku). Kami malah sedikit senang dengan kejadian ini karena sambil menunggu pintu terbuka kami sempat mengandaikan kami terkunci sampai besok pagi tentu seru banget, nginep di kelas bersama-teman-teman, kami bahkan menamainya Persera yaitu Perkemahan Selasa Rabu. Seru banget kan, kalau kami bersama-sama bermalam di dalam kelas, kami bisa saling curhat sepanjang malam, bercanda, cerita-cerita yang seru dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan bersama. Bahkan mungkin kami akan tidak tidur sepanjang malam itu sampai pagi lagi dan belajar bersama lagi di kelas. Seru kan?
Setelah Mas Yogi dan rekannya berhasil mendobrak pintu kelas, Pak Amir dan Pak Bambang masuk ke dalam kelas kami, kemudian disusul dua orang asing dan dua orang dari Bintari. Orang asing itu berasal dari negara Jepang. Kami masih terdiam, memperhatikan tamu-tamu kami yang masuk ke dalam kelas kami, ketika Pak Amir menyuruh kami makan bekal kami, karena saat istirahat tadi kami tidak sempat makan karena suasana panik akibat peristiwa pintu yang tiba-tiba terkunci.
Selesai kami makan, tamu dari Bintari memperkenalkan diri. Pertama kami diperkenalkan seorang rekan mereka yang bertugas mendokumentasikan kegiatan yang kami lakukan dengan tustel, namanya Mas Adi, yang kedua diperkenalkan kepada kami adalah Mbak Andi sebagai juru bicara mewakili mereka, yang ketiga kami dikenalkan dengan dua orang tamu yang berasal dari Jepang yaitu Mas Iwa Sa Toku Hiro atau Mas Toku dan Mas Morino Yuki atau Mas Yuki.
Setelah itu kami diperkenalkan dengan tulisan Jepang yaitu huruf Kanji oleh Mas Toku dan Mas Yuki. Kami juga diajari cara menulis dengan bahasa Jepang dan dengan huruf Kanji-Jepang.

Selain itu mereka bercerita bagaimana Jepang menjaga lingkungannya agar tetap bersih. Kata mereka di Jepang masyarakatnya sudah sadar akan pentingnya kebersihan, sehingga jalan-jalan di sana selalu terlihat bersih dan tidak ada sampah sedikitpun. Taman di Jepang juga bersih dan rapi yang membuat pengunjung maupun orang yang melihat taman di sana nyaman. Rumah dan halaman rumah penduduk Jepang juga selalu terlihat rapi dan bersih. Kami juga menjadi tahu, bahwa selain selalu menjaga kebersihan, ternyata Jepang mempunyai cara khusus untuk membuang sampah. Caranya yaitu agar truk sampah mengetahui bahwa itu sampah, adalah dimasukkan ke dalam kantong plastik khusus yang dapat dibeli di Supermarket, sehingga petugas tinggal mengambilnya saja.
Pemerintah Jepang juga mengeluarkan aturan bahwa sampah setelah dibuang di tempat sampah dan tempat sampah itu penuh maka harus dipisahkan, mana sampah organik, mana sampah an-organik, dan mana sampah elektronik. Sampah organik adalah sampah basah, yaitu sampah yang dapat terurai dengan sendirinya oleh alam, seperti sisa makanan, daging, bangakai, daun yang gugur dan lain-lain. Sampah an-organik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan sendiri oleh alam sehingga perlu adanya bantuan alat khusus, seperti sampah plastik, kaleng, botol, dan lain-lain. Sampah elektronik adalah sampah yang berasal dari barang-barang elektronik yang sudah tidak diperlukan pemiliknya, misalnya orang jepang mempunyai tv kemudian tvnya rusak, mereka lebih memilih membeli lagi dari pada service, karena kalau di Jepang biaya service lebih mahal dari pada biaya beli lagi.
Setelah sampah-sampah itu terkumpul, kemudian orang-orang Jepang memasukannya dalam kantong plastik khusus sampah. Plastik itu bertulisakan huruf Jepang dan background hurufnya perak. Setelah sampah-sampah itu di masukkan ke plastik khusus, yaitu plastik khusus sampah yang dapat dibeli di supermarket. Ketika truk sampah datang yang ditandai bunyi sirine yang panjang, baru warga setempat yang mendengar bunyi sirine tersebut mengeluarkan sampah-sampah mereka ke depan pagar rumah mereka. Di truk sampah Jepang ada sebuah indikator yang mencatat berapa plastik sampah yang telah masuk, sehingga ketika truk sampah sudah hampir penuh indikator truk sampah mengingatkan, atau kalau truk sampah sudah penuh, mesin pembawa sampah ke dalam truk tidak bisa bergerak. Mesin pembawa sampah ini seperti eskalator. Kalau truk sampah sudah penuh, kemudian truk tersebut membawa sampah-sampah itu ke pabrik daur ulang. Di pabrik daur ulang bahan An – organik menjadi baju, kaleng baru, dll. Kalau yang organik menjadi pupuk, sedangkan yang elektronik menjadi bahan bangunan.
Setelah itu mereka meminjami kami sebuah majalah yang terbit di Jepang. Wah!!! Keren banget. Majalahnya sangat bagus, sampulnya tebal dan setiap lembarnya sangat tebal dibandingkan dengan majalah yang sering kita baca atau kita beli di Indonesia. Majalahnya nggak bisa dibaca!. Tulisannya menggunakan huruf kanji semua. Jadinya aku cuma melihat gambarnya saja. Pada sampulnya tampak dua tokoh kartun dan ditengahnya ada globe yang nampaknya hidup seperti tokoh kartun yang lain. Dari gambar-gambar yang ada di dalam buku itu, aku menyimpulkan bahwa buku itu menceritakan tentang bagaimana cara memisahkan sampah orgganik, an-organik dan sampah elektronik, bagaimana cara daur ulang sampah dan ada gambar-gambar yang memperlihatkan hasil dari daur ulang sampah-sampah tersebut.
Kemudian kami dipersilahkan untuk bertanya. Mereka menjawab dengan jawaban singkat dan agak susah melafalkannya, jadi kesannya seperti baru belajar ngomong. Selesai tang jawab, kita di suruh membaca surat dari teman-teman kita di Jepang. Masing-masing anak mendapat sebuah surat, tetapi karena ada surat yang tersisa maka diantara kami ada yang mendapat dua buah surat. Surat-surat mereka pendek dan kadang disertai gambar tangan mereka yang lucu-lucu.
Surat mereka menggunakan huruf Kanji-Jepang sehingga kami tidak mungkin bisa membacanya. Tetapi ada lembaran yang satu lagi yang isinya terjemahan dari surat itu yang menggunakan huruf latin dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, sehingga dengan mudah kami dapat memahami isi surat tersebut dan membalasnya.
Aku mendapat surat dari Kouta Hasumi, seorang anak lelaki Jepang yang duduk di kelas 5 SD di Jepang. Isi suratnya:

Salam buat teman-teman Indonesia
Saya mendengar bahwa lingkungan Indonesia tercemar di presentasi yang saya punya.
Cobalah yang terbaik untuk membersihkan lingkungan di Indonesia.
Kami mendorong kalian untuk melakukannya.
Dari Kouta Hasumi

Surat Kouta Hasumi ini disertai gambar Doraemon dan kawannya yang lucu.

Aku berusaha membalasnya dengan sebaik-baiknya:
Untuk Kuota Hasumi
Nama saya Aya, kelas 5 SD H Isriati Baiturrahman Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
Di Indonesia tadinya memang kotor, karena kami sudah melakukan bersih-bersih jadi Indonesia tidak terlalu kotor lagi.
Terimakasih atas dukungannya.
Kami akan melakukan yang terbaik untuk lingkungan kami di Indonesia sesuai usulmu.

Dari Aya = Azzahra Soraya Bilhaq

Surat yang kedua untukku dari Kana Onishi, seorang anak perempuan dari Jepang yang duduk di kelas 5 SD di Jepang.
Kana Onishi menulis:

Halo !
Nama saya Kana Onishi
Saya duduk di kelas 5 di sekolah dasar
Saya terkehut dengan kerudung yang kamu pakai karena kelihatannya sangat panas.
Dari Kana

Aku membalas surat tersebut begini:

Untuk Kana Onishi
Nama saya Aya, kelas 5 SD H Isriati Baiturrahman Semarang, Jawa Tengah, Indonesia.
Kamu terkejut ya dengan kerudung yang kami pakai?
Ada yang berpendapat bahwa memakai kerudung itu panas, dan ada yang berpendapat kalau memakai kerudung itu biasa-biasa saja.
Menurutku sih memakai kerudung itu biasa-biasa saja dan lagi pula itu kwajiban kami sebagai orang Islam.

Dari Aya = Azzahra Soraya Bilhaq

Kami semua langsung membalas surat-surat yang kami terima di kertas yang telah disediakan. Selesai balas-membalas surat, kami mengumpulkan surat kami kepada Mas Toku dan Mas Yuki. Saat kami mengumpulkan surat-surat balasan kami kepada mereka berdua, mereka hanya senyum dan berkata bahwa mereka tidak mengerti apa yang kami tulis.
O.... ya tadi Mas Toku dan Mas Yuki menjelaskan semua materi dengan sangat lucu sehingga kami tertawa terus. Setelah itu para tamu berpamitan dengan kami. Katanya Mas toku akan pulang sore nanti, sedangkan Mas Yuki pulangnya tanggal 5 April besok.
Senang sekali rasanya mendapat kunjungan dari Bintari. Pasti mereka selalu membawa special guess dari negara lain. Dengan begitu kami jadi tahu tentang kebiasaan, budaya, teknologi dan cara mereka berkomunikasi. Walaupun mereka kadang tidak mengerti apa yang kita maksudkan atau kami tidak mengerti apa yang mereka maksud, tetapi selama kunjungan mereka, kami sangat senang dan mereka pun menikmati kunjungan mereka sehingga walaupun susah dalam berkomunikasi, tetapi dengan sabar dan penuh pengertian mereka akan mencoba memahami.
Alhamdulillah....Terimakasih Bintari, terimakasih Tim Aksel, terimakasih Kepala Sekolah, dan terimakasih ayah bunda karena kalian semua aku bisa merasakan ini semua. Sesuatu yang besar, sesuatu yang membuatku merasa bahagia dan bangga mendapat kesempatan yang menakjubkan ini.

Salamku untuk sahabat-sahabatku di Jepang, anak-anak SD di Jepang yang suka Doraemon, seperti juga aku! (AYA V E / 1)

Terimakasih Pak Nasikun...!

Pertengahan Maret 2006
Aku mencoba membuat khitabah:

BERBAKTI PADA ORANG TUA

Assalamu’alaikum wr. wb
Di atas permukaan bumi ini tiada cinta kasih yang terbesar sesudah cinta kasih Allah, kecuali cinta kasih yang dicurahkan kedua orang tua kepada anaknya. Dalam surah Al-An’am 151, Allah SWT berfirman ….wabil walidaini ihsana….yang artinya …berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak…. Maksud dari kalimat Allah tersebut adalah agar manusia berbuat baik kepada ibu dan bapak dengan bakti yang sempurna, ikhlas sepenuh hati tanpa disertai rasa terbebani. Dalam perintah tersebut terkandung suatu larangan untuk berbuat buruk kepada keduanya, menyakiti hati, apalagi berbuat durhaka kepadanya.
Selaras dengan firman Allah tersebut, dalam ayat yang lain Allah menyatukan perintah berbuat baik kepada orang tua dengan larangan berbuat buruk kepada keduanya. Allah SWT berfirman dalam QS. 17 AL Isra’: 23. Berbagai alasan mengapa manusia wajib berbuat baik kepada orang tua adalah sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam QS. 31 Luqman: 14
Patut juga difahami, bahwa nikmat yang paling besar yang diberikan Allah kepada seorang hamba, adalah tatkala Allah menciptakan hamba itu dari tiada menjadi ada. Dan orang tua kita adalah perantara dari ketiadaan menjadi ada. Disamping itu sudah dimaklumi bahwa tidak ada yang bisa mencintai seorang anak manusia seperti cinta kedua orang tuanya sendiri. Merekalah yang telah mengurus seorang anak manusia dengan penuh kesabaran sejak dalam kandungan hingga menjadi dewasa.
Seorang anak diwajibkan untuk taat dan berbakti kepada kedua orang tuanya serta berusaha membuat hati keduanya rida. Ketaatan dan bakti kepada kedua orang tua merupakan cermin akhlak dan jiwa yang mulia. Inilah yang harus dilakukan oleh setiap Mukmin. Namun demikian, ketaatan dan bakti kepada orang tua tidak boleh dilakukan apabila kedua orang tua memerintahkan untuk berbuat maksiat dan kufur kepada Allah SWT. Allah tidak menganggap dosa perbuatan anak yang tidak menaati perintah orang tua yang bertentangan dengan syariah. Allah swt berfirman dalam Q.S. 31 Luqman: 15 yang artinya: “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlan kamu mengikuti keduanya, dan pergaulillah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, menudian hanya kepada-Ku lah kembalimu, maka kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Rasulullah saw juga bersabda: ….la tho’ata limakhluqin fi ma’ diyatil kholiq…
Tidak boleh taat kepada makhluk apabila memerintahkan perbuatan maksiat kepada Allah. (Muttafaqun ‘alaih)
Barokallahu lii walakum filqur aanil ‘adziim
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Sunday, February 12, 2006

SELAMAT ULANG TAHUN PAK AMIR.......

Selamat Ulang Tahun pak amir,
Tanggal 11 Februari 2006 kemarin pak amir Ulang Tahun yang ke 36.
Wah maaf ya pak, aku belum bisa nyiapin kado, aku enggak punya waktu ke mall, enggak punya waktu buat bikin KTK, jadi belum ngasih kado, sementara kadonya Kemenangan di Pesta Siaga aja deh.

Aku masih marah sama pak amir,
tapi aku harus tetap menghormati pak amir, karena sampai kapanpun, guru ya tetaplah guru yang harus dihormati dan dipatuhi. Aku juga harus berterimakasih sama pak amir karena sudah ngasih kesempatan aku ikut Pesta Siaga. Aku senang sekali!
Terimakasih ya pak.

mungkin aku enggak bisa ngucapin langsung terimakasih ini, tapi aku berdo'a untuk pak amir dan keluarganya. enggak apa-apa ya.
SMS pak amir membuatku senang, tapi karena batere HP ku abis, jadi baru malam ini aku baca. Thank you pak!
(eh sejak kejadian itu aku udah nolak 4 kali wawancara)

Minggu, 12 Februari 2006 jam 21.20

Tuesday, January 03, 2006

PAK AMIR JAHAT

AKU DI TUDUH REKAYASA FOTO!
Hari yang sangat memalukan karena enggak cuma guru dan teman sekelasku yang menuduh aku merekayasa foto untuk laporan sekolahku, tapi juga pengasuh anak dan ibu-ibu yang menunggui anaknya di sekolahku ikut ngomongin aku yang enggak-enggak. Aku menangis dalam hati, aku marah, dadaku juga sakit sekali. Semuanya menyebalkan. Mengapa tidak ada yang berpikir bahwa aku enggak mungkin merekayasa foto. Aku cuma motong foto, yang kata papi itu namanya kroping, mengambil bagian yang penting saja untuk digunakan sebagai laporan atau bahan menulis sesuatu yang ingin aku paparkan. Tapi itu bukan rekayasa. Fotoku dengan menteri agama di bandara tanggal 1 Januari 2006 kemarin juga asli. Bapak M. Maftuh Basyuni beserta ibu menteri benar-benar berfooto bersamaku. Banyak saksi yang melihat juga ada dari Suara Merdeka yang ikut memotret. Jadi itu bukan foto rekayasa, kenapa aku harus dipermalukan dengan hasil fotoku. Aku benar-benar berfoto bersama menteri agama: ITU BUKAN REKAYASA!Sejak kemarin aku menangis, pagi ini aku juga menangis dipelukan mami. Mami yang biasanya belain guru dan temenku kali ini belain aku dan menghiburku. Aku jadi tambah sedih.sekali lagi aku katakan fotoku bersama pak menteri itu asli. Tapi mengapa Pak Amir meragukannya?. Apalagi waktu mbak Trin di mejanya pak Amir buka-buka laporanku, dia bilang itu keliatan banget kalau rekayasa. Sampai-sampai mbak Trin bilang sama mamanya Bintang kalo punyaku itu rekayasa lebih baik yang alami kaya punyanya Nabil, Ilham,Eldo dan teman-teman lain. Teman -teman aja sampai bilang punyaku itu rekayasa. Apalagi Mbak Trin nanti ngomong sama ibu-ibu yang lain dan sama guru guru yang lain, mungkin sama mamanya Adit atau sama bu lest, aku kan jadi malu apalagi kalau bu Lest percaya sama omngan Mbak Trin kan aku jadi malu di depan bu Lest. AKU MARAH TERUTAMA SAMA pak amir SUMBER DARI PERMASALAHAN YANG MEMBUATKU MALU INI!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!.HUH SEBAL-SEBAL-SEBAL-SEBAL-DANNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN SEBALLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!.pak amir harus percaya fotoku asli! AWAS KALAU NGGAK PERCAYA! AAAAAKU MAU PINDAH SEKOLAHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!.
POKOKNYA AKU ENGGAK MAU SEKOLAH DI ISRIATI LAGIIIIIIIIIII. AKU MALU KAN DI BILANG BIKIN TUGAS SEKOLAH AJA PAKE REKAYASA FOTO. ENGGAK-ENGGAK-AKU ENGGAK SUKA LAGI DI ISRIATI.

Aku punya laporan wawancara dengan pengusaha konveksi di Solo, punya laporan wawancara dengan seorang petani yang punya satu set gamelan dan semua anaknya sarjana, dua-duanya aku wawancara sendiri tanpa didampingi orang tuaku.Aku juga punya laporan wawancara dengan Radja. Bisa aja aku buat untuk tugasku di sekolah yang disuruh pak Amir. Tapi kalau aku bisa wawancara dengan seorang Menteri apa aku salah ngewujudin semua itu? KENAPA JADI BEGINI? SEEEEBBBBEEEEELLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL!!!!!

Sunday, January 01, 2006

HAI, JUMPA LAGI!

Seneng banget bisa nulis lagi.
Sejak bulan puasa kemarin komputerku rusak, semua program kacau, banyak virusnya. Abis lebaran udah diperbaiki softwarenya eh hardwarenya yang kena. Banyak document ku yang hilang. Sedih sekali apalagi aku banyak tugas dari sekolah.
Alhamdulillah sekarang aku punya komputer baru, semua ikut patungan loh. THR ku, ditambah THR adikku trus ditambahin papi, akhirnya dapet komputer baru yang lebih cepet dan bisa bikin DVD sendiri. Asik..... (papi pasti tomboknya banyak! He he)

Kalau ada waktu aku nulis lagi ya. Sebenernya aku sudah banyak nulis di notepad, tinggal masukin blog aja, eh semua pada hilang karena salah satu harddisknya rusak. Nyesel deh, padahal ada cerita lebaran, cerita test kenaikan kelasku, ups...lupa nih, aku kan sekarang sudah kelas 5. Ada juga cerita seremnya loh. Tapi semua lost!
Bye....
SSttt, aku lagi suka story telling. Bu Anik berbaik hati ngajarin aku. Walau masih payah spelling nya tapi aku harus berusaha! Kesempatan itu datangnya nya kan enggak selalu sama. Thanks Allah, Thanks Mrs Anik, I'll try it and study hard....hard....hard...!
Mami, selamat hari ibu. Puisi Diva ditempel di pintu kamar ya? Aku belum bikin puisi untukmu ya. Tapi rapotku bagus kan?